Sebagai Implementasi Asta Cita Presiden RI, Kades Eko Jadikan Gilih Suka Negeri Lumbung Jagung

Lampung Utara - K11.

Dalam upaya mendukung program Ketahanan Pangan Nasional, Kepala Desa Gilih Suka Negeri, Kecamatan Abung Selatan Lampung Utara, M. Nur Eko Putra, akan menggelar Panen Raya Jagung Serentak tahap kedua. Yang direncanakan akan dihadiri Kapolres Lampung Utara serta Pemkab setempat beserta pihak terkait.


Kades Eko sapaan akrab Kepala Desa Gilih Suka Negeri, mengungkapkan bila panen raya yang berlangsung di lahan seluas kurang lebih 300 hektare ini mencatat produktivitas tinggi, yakni mencapai sekitar 8 Sampai dengan 10 ton per hektare. Dengan total hasil panen berkisar antara 2500 hingga 3000 ton, panen ini menjadi bukti nyata kontribusi Desa Gilih Suka Negeri, sebagai salah satu lumbung pangan nasional.


"Lahan seluas 300 hektare dengan perkiraan hasil lebih kurang 3000 ton, ini merupakan milik masyarakat kami terdiri dari milik saya, Gapoktan, Poktan, serta para petani jagung, Bukan dari luar Desa Gilih Suka Negeri, apalagi dari luar kabupaten kita," ungkap Kades Eko. Sabtu (26/4/2025).


Dipilihnya tanaman jagung, menurutnya, bila Inisiatif tersebut merupakan bagian dari program swadaya desa yang digagas kepala desa dengan menggunakan biaya pribadi, sebagai bentuk komitmen terhadap pencapaian Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam bidang swasembada pangan dan pemberdayaan desa.


"Insyaallah kegiatan panenan raya akan dilaksanakan pertengahan bulan Mei besok. Kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Saya berharap langkah ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi desa-desa lain,” ujarnya.


Saat disinggung terkait pemasaran hasil panen tersebut, pria yang gemar bertani dan dekat sama para petani ini memaparkan, bila sebelumnya ia telah berdialog dan menjalin kerjasama dengan Bulog (Badan Urusan Logistik) kabupaten Lampung Utara, guna mengisi ketersediaan atau cadangan pangan di Badan Usaha Milik Negara tersebut.


"Alhamdulillah untuk pemasaran petani tidak perlu lagi menjual di tengkulak, karena kita sudah bekerjasama dengan Bulog, hasilnya kita transparan, sesuai dengan hasil dari tiap tiap pemilik ladang jagung. Ngga 'kicut' (tidak adil) dalam pembagiannya," papar kades Eko, seraya menghimbau warganya jangan mudah terprovokasi yang dihembuskan oleh orang orang yang ingin memecah belah, karena iri melihat keberhasilan para petani jagung gilih suka negeri.


Adapun acara panen raya yang akan dilaksanakan nanti, tidak hanya menjadi ajang panen, tetapi juga simbol kolaborasi antara pemerintah desa, kabupaten, petani, dan sektor industri dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. (Red)

Posting Komentar

0 Komentar